JLo
Jennifer Lopez merupakan penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat (lahir 24 Juli 1969; umur 44 tahun) Ia adalah sang diva. Punya kemampuan serba bisa, dari akting hingga tarik suara. Tapi tak hanya itu, ia juga cantik menawan. Siapa lagi kalau bukan Jennifer Lopez, si seksi yang masuk dalam jajaran 50 wanita tercantik di dunia tahun 1997 pilihan Majalah People.
Lopez, memang menjadi icon mimpi para wanita
di seluruh dunia. Penampilannya di dunia akting dan tarik suara sungguh
mengesankan. Sejatinya, wanita yang memiliki banyak kemampuan ini sudah berniat
menjadi artis top sejak umur 4 tahun. Ia giat belajar menari
dan berakting. Hal yang diyakininya dapat menjadi jembatan untuk
mengantarkannya menjadi artis besar kelak.
Karier Lopez bermula dari dasar. Ia harus
berkali-kali ikut audisi menari di klab-klab bergengsi di Los Angeles. Namun kegagalan tetap saja
membayanginya. Hingga, berkat kegigihannya ia kemudian berhasil mendapatkan
peran pertamanya sebagai “Myra” dalam serial televisi My
Little Girl. Itu adalah debut awalnya di dunia hiburan. Beberapa
tahun kemudian ia berperan sebagai salah seorang “Fly Girls” dalam seri komedi In
Living Color.
Sebenarnya, karier gadis berdarah Puerto Rico ini mulai cemerlang ketika
berperan sebagai “Selena” di film berjudul serupa pada tahun 1996.
Aktingnya di film yang menceritakan kisah nyata tragedi
terbunuhnya penyanyi muda pujaan rakyat Meksiko, Selena. Dalam film itu, ia juga
unjuk suara dengan menirukan gaya biduanita idola Meksiko itu. Begitu
miripnya hingga orang-orang yang menonton syutingnya mengira Lopez kerasukan
arwah Selena. Hasilnya, Lopez meraih nominasi di Golden Globe dan MTV
Movie Award untuk aktingnya di film ini.
Setelah itu, semuanya seakan mengalir. Karier Lopez
menanjak dengan pesat. Tak hanya di dunia film, ia juga merambah ke bidang
tarik suara. Banyak orang yang mengatakan keberhasilan Lopez berkah dari
mendiang Selena.
"Ini adalah mimpi jadi kenyataan karena musik adalah bagian terpenting
dalam hidupku," cetusnya dengan mata berbinar-binar indah seperti dikutip disctara.com.
Lopez lahir di kawasan Bronx,
New York, 24 Juli 1970. Ayahnya adalah
seorang spesialis komputer dan ibunya
seorang guru taman kanak-kanak. Wanita bertubuh
sexy keturunan latin ini
mempunyai dua saudara perempuan Maria dan Linda. Walau dibesarkan di New York,
Amerika, seperti disebutkan dalam situs resminya www.ultimatejlo.com,
Lopez lebih suka disebut orang Puerto Rico.
Obsesinya menjadi artis membuatnya pindah ke Manhattan. Disana ia memperdalam kesenian
tarinya. Lopes muncul sebagai penari latar pada setiap pertunjukan Janet Jackson. Bahkan dalam video klip
Janet, That's The Way Love Goes, Lopez menjadi salah seorang penari
latarnya.
Di usia 25 tahun, Lopez mulai terjun serius ke
dunia akting. Ia bermain dalam beberapa film, di antaranya; Money Train,
Jack, dan Mi Familia. Sialnya, bermain dalam beberapa film itu
tidak ada yang membuat ia terkenal.
Tapi film Selena yang diceritakan diatas, mengubah
takdirnya. Dengan bayaran 1 milyar US Dollar, Lopez menjadi bintang film Latin dengan bayaran
tertinggi. Selena membuatnya tak hanya menjadi kaya raya. Nama Lopez kemudian
mulai melambung. Ia lantas mendapatkan tawaran untuk membintangi sederetan
film, seperti Anaconda
yang sukses meraih box
office, dan U-Turn.
Pada tahun 1998,
Lopez berduet dengan aktor ganteng George Clooney dalam film arahan Steven
Soderberg, dalam Out
Of Sight. Sayang, film itu tak begitu sukses di layar lebar.
Kekaguman penonton hanya terpaku pada eksplorasi keindahan tubuh Lopez yang
bermesraan dengan Clooney. Hal itu kemudian meniupkan isu bahwa Lopez punya
hati dengan Clooney. Namun itu disangkalnya.
“Tidak. Kemesraan kami dalam film itu hanya bagian dari skenario saja. Ada
juga bagian yang dipotong, Geoge bukan tipe cowok idolaku. Saya lebih menyukai
pacarku,” katanya.
Merasa belum total menguras bakat dan kemampuannya,
Lopez penasaran setengah mati. Ia pun mulai merambah ke dunia tarik suara,
keahlian yang memang dikuasainya sejak kecil. Album pertamanya yang berjudul On
The Six secara mengejutkan laku keras di seluruh dunia. Bahkan sempat
menjadi jawara tangga lagu dunia.
Single-nya Let`s Get Loud yang digubah Emilio
Estefan diimbuhi hit If You Had My Love mengantarnya meraih
piala Grammy pada tahun 1999. Hentakan musik yang dinamis tampaknya
selalu jadi inspirasi bagi Lopez. Webo, Salsa, Disco, Hip
hop, dan R&B adalah perbendaharaan genre musiknya.
"Bagi saya, lirik lagu adalah bagian terpenting. Apapun jenis musiknya,
lirik tetap pegang peranan. Rangkaian kata-kata dapat menggerakkan hati,"
tambahnya.
Dari debut On The Six, Lopez sukses meraup
penjualan lebih dari tujuh juta kopi album di seluruh dunia. Di Amerika, album
ini meraih angka penjualan sebesar tiga juta kopi. Di Kanada, menyabet sertifikasi 3 X Platinum, 2 X Platinum
di Spanyol, 1 X Platinum di Indonesia, Italia, Swiss, dll. Belum lagi seabrek
penghargaan untuk album ini, misalnya di ajang MTV Music Award, MTV Europa
Award dan VH1 Award
Dalam film horor-kontemporer “The Cell” (1999),
Lopez pun bermain total. Tak kalah sukses dengan The Cell, Lopez juga bermain
dalam The
Wedding Planner (2001) yang mencetak box
office di banyak negara. Dua film terbarunya “Angel Ayes” dan “Enough” kini
juga sudah siap diluncurkan.
Dan pada tahun 2001 ini, Lopez siap menggoyang
panggung dunia lagi dengan album terbarunya bertajuk “J.Lo”. Bermodal nama
tenarnya, Lopez menggandeng Rodney
Jerkins dan ‘Sean “Puffy” Combs’ untuk memproduksi albumnya. Selain
itu ada juga sederea nama seperti “Ric Wake”, “Soulshock” & “Karlin”.
Single dari J.Lo, bertajuk “Love Don't Cost A
Thing” saat ini sudah berkibar di berbagai chart manca negara. Tak heran,
karena lagu yang diproduksi “Ric Wake” ini memang asyik punya. Iramanya sangat
dinamis, mulai dari pop, crossover, rhythm, hingga urban. Love Don't Cost A
Thing bahkan sempat ditampilkan oleh Lopez dalam ajang MTV Europe Awards,
dimana sang diva ini meraih penghargaan Best R&B Artist.
Sukses di dunia akting dan nyanyi ternyata tak
mengiringi perjalanan kisah cinta Lopez. Wanita yang
sempat dikenal dengan julukan La Guitarra, yang artinya Gitar,
karena lekuk tubuhnya yang seperti gitar, ini mengalami kegagalan dalam
perkawinan pertamanya.
Karena kegagalan itu pula tampaknya membuat Lopez
sangat hati-hati melihat lelaki. Dalam angan-angannya, ia mengharapkan seorang
lelaki yang sempurna dan mengerti tentang dirinya.
Seperti dikutip allstarsz.org, Lopez menyebut,
“(Lelaki) sungguh memuakkan jika mereka tidak mempunyai senyum yang manis,
bibir yang indah dan gigi yang bagus, Mereka juga terlalu banyak mempunyai
kebiasaan yang memuakkan, seperti menunjukkan kehebatan mereka sendiri
sepanjang waktu.”
Perjalanan biduk perkawinan Lopez berawal ketika
tahun 1997, usai membintangi film Selena, ia
berkenalan dengan seorang model bernama “Ojani Noa”. Ketika itu sang Diva
memang sedang bersinar terang. Entah karena kesibukan Lopez atau karena sebab
lain, perkawinan Lopez-Noa bubar setahun kemudian.
Lopez kemudian berkenalan hingga akhirnya berkencan
dengan anggota kelompok rap Puff Daddy, Sean Combs. Hubungan mereka bertahan selama
dua tahun. Lopez tampaknya “betah” berada di dekat Combs yang membantunya
mengerjakan album J.Lo.
Namun hubungan ini berantakan karena ulah Combs.
Pasalnya, Combs dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan senjata api dan kasus perampokan di sebuah nite
club pada Desember 1999.
Pada saat kejadian itu, Lopez dikabarkan tengah bersama Combs. Alhasil, Lopez
terpaksa berurusan dengan petugas dan dipanggil pengadilan sebagai saksi dalam
peristiwa yang terdapat tiga korban tersebut.
Masalah inilah yang ditenggarai sebagai ikhwal
retaknya hubungan Lopez-Combs. Apalagi, Combs terpaksa mendekam di penjara New York mempertanggung-jawabkankan
perbuatannya. Lopez kemudian mengumumkan berakhirnya hubungan mereka tepat pada
hari Valentine, 14 Februari 2001.
Kegagalan perkawinannya dengan Noa dan hancurnya
hubungan cinta dengan Combs tak membuat Lopez surut mencari pendamping hidup.
Walau tampak sedikit hati-hati, Lopez masih membuka hatinya untuk diisi seorang
pria idamannya yang harus mempunyai senyum manis.
“Tidak. Jika saya menikah lagi saya akan melakukannya dengan sebaik mungkin.
Pernikahan saya gagal karena kami adalah dua orang yang berbeda terlalu jauh,
dia tidak setuju dengan pekerjaan dan karier saya,” kata Lopez ketika ditanya
apakah kegagalan pernikahan pertamanya memengaruhi ia untuk berhubungan dengan
pria.
Dan benar, Lopez kemudian memutuskan untuk menikah
lagi dengan seorang koreografer bernama
“Cris Judd”. Pernikahan yang merupakan pertama kalinya bagi Judd, dan yang
kedua bagi Lopez berlangsung di Calabasas,
California, 29 September 2001.
Dalam prosesi pernikahan itu,
Lopez mengenakan gaun pengantin rancangan Valentino.
Sedangkan acara pernikahan itu sendiri hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat
Lopez.
Judd yang berusia 32 tahun dan Lopez setahun lebih
muda, pertama kali bertemu ketika keduanya bekerja sama menggarap video klip
milik Lopez. Judd kemudian menjadi koreografer untuk dua konser Lopez di Puerto
Rico dan untuk liputan khusus televisi NBC.
Lopez memang tetap seorang wanita. Perkawinannya
dengan Judd seolah menuntaskan ambisinya. Setelah menjadi artis dan bintang
top, Lopez kini keinginan lain," Mungkin sama seperti wanita lainnya.
Seorang anak, sebuah keluarga, seorang pria dan
lain-lain.
JLo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar