Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart
yang bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart (lahir di Salzburg,
27
Januari 1756 – meninggal di Wina,
Austria,
5
Desember 1791 pada umur 35 tahun) adalah seorang komponis.
Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik
klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah.
Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas
diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik
kamar, musik piano, musik opera,
dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera
Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya
Mozart dianggap sebagai repertoar
standar konser klasik
dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik.
Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-Verzeichnis.
Masa Awal (1756-1772)
Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala
mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan alat), mengenal
musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah komponis penting
pada jamannya, salah satu karyanya yang paling penting adalah Kindersinfonie ("Simfoni
Anak-Anak"). Wolfgang adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara yang
meninggal prematur. Hanya dia dan Maria Anna Mozart ("Nannerl") yang
bertahan hidup sampai dewasa. Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu
memainkan harpsichord
dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan
menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya
antara lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan
semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan
Nannerl, dia juga adalah pemain keyboard yang sangat handal. Leopold yang
menemukan bakat kedua anaknya merasa “terpanggil” untuk memamerkan mereka ke
seluruh Eropa.
Bermain piano di depan Raja Bayern
Mozart kemudian dibawa untuk bermain piano
di depan raja Bayern di München.
Pada bulan September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari
jabatannya untuk mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat
ke Wina.
Di sana Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan
keahlian permainan Mozart dan Nannerl. Setelah konser ini, Mozart harus
mengikuti konser yang cukup panjang selama tiga tahun yaitu Paris
(1763,
1765)
dan London
(1764-1765).
Di tempat-tempat tersebut, Mozart mengadakan konser di depan raja-raja dan juga
diuji oleh mereka. Antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema yang diberikan
oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain. Mozart disambut sebagai
anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann
Christian Bach yang sering dipanggil sebagai English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan
sembari duduk di pangkuan Bach.
Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel memengaruhi simfoni-simfoni Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun 1764 & 1765. Pada 1767, Mozart menggubah beberapa piano sonata dari komponis-komonis lain dan membuatnya menjadi empat buah piano Concerto pertamanya (K.37, K.39, K.40, K.41). Pada tahun 1768, atas permintaan Kaisar Wina, Mozart menggubah Opera buffa (komik opera), La Finta Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta Bastien und Bastienne.
Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel memengaruhi simfoni-simfoni Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun 1764 & 1765. Pada 1767, Mozart menggubah beberapa piano sonata dari komponis-komonis lain dan membuatnya menjadi empat buah piano Concerto pertamanya (K.37, K.39, K.40, K.41). Pada tahun 1768, atas permintaan Kaisar Wina, Mozart menggubah Opera buffa (komik opera), La Finta Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta Bastien und Bastienne.
Perjalanan ke Italia
Pada tahun 1769,
Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup baik,
Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia menggubah opera
Mitridati, rè di Ponto (1770) dan Lucia
Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses besar
dalam pertunjukannya di Milano. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni selama
perjalanan ini, dan dipengaruhi para komponis-komponis italia seperti
Sammartini. Di Bologna, Mozart juga mempelajari Kontrapung
pada guru komposisi yang paling terkenal pada masa itu, Padre Martini.
Masa Salzburg (1773-1780)
Sebelum kembali dari Italia,
Mozart tinggal bersama ayahnya selama sepuluh minggu di Wina,
Leopold tidak ingin Mozart kembali dan bekerja menjadi “tukang” musik yang tak
terlalu dihargai di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan
jabatan untuk anaknya di Wina, namun tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan
Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa tak terlalu disukai oleh Kaisar
Austria.
Maestro kapel Uskup Agung Salzburg
Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph
Haydn yang terbaru dan dia juga berteman dengan Michael
Haydn (1737-1806),
adik dari Joseph Haydn. Salah satu karya yang penting pada pada masa ini adalah
K.183, Simfoni No. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774).
Pada saat yang sama di Salzburg, Uskup Segismundo meninggal dunia dan
digantikan oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan
enerjik. Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di
Salzburg.
Uskup Colloredo yang tak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart. Untuk melupakan rasa ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja, dia mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi. Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai tiga ratus buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Maestro dan dia memulai kariernya sebagai musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama, lima Violin Concerto, dan beberapa Piano Concerto, opera La jardinera gingida termasuk karya agungnya yang pertama K.271 dalam Eb Major.
Uskup Colloredo yang tak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart. Untuk melupakan rasa ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja, dia mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi. Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai tiga ratus buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Maestro dan dia memulai kariernya sebagai musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama, lima Violin Concerto, dan beberapa Piano Concerto, opera La jardinera gingida termasuk karya agungnya yang pertama K.271 dalam Eb Major.
Perjalanan panjang ke Paris
Mozart sekeluarga berencana untuk pergi dan
berkarier di Paris. Namun Leopold yang masih terikat
kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak dapat pergi sehingga Mozart
pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada bulan September 1777,
dan perjalanannya memakan waktu 16 bulan. Sebelum sampai di Paris, mereka
singgah dan menetap selama beberapa waktu di München dan Mannheim. Di Mannheim,
Mozart berteman dengan komponis Cannabich dan Holzbauer. Ia mencoba mendapatkan
jabatan di sana melalui Pangeran Mannheim namun tak berhasil. Alasan utama
Mozart menetap lebih lama di Mannheim adalah karena dia bertemu dan jatuh cinta
kepada Aloysia Weber, seorang penyanyi sopran berusia 16 tahun. Leopold yang
mengetahui hal ini menulis surat yang mengatakan bahwa Mozart harus memutuskan
pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya menjadi ‘artis jalanan yang akan
dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi seorang musisi yang
terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku’.
Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke ayahnya ‘Jika aku tinggal di sini, aku juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena mereka cukup laku di sini’
Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart meneruskan perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat, dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Perancis. Mozart mendapat kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel. Salah satu karya yang paling penting adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah pementasan ini, tak lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3 Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm menuliskan surat pada Leopold bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di Paris terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan pendukung opera Italia sehingga Mozart tak diperhatikan.
Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris, Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan Opera. Karya-karya penting selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan K.310, Sonata in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.
Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke ayahnya ‘Jika aku tinggal di sini, aku juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena mereka cukup laku di sini’
Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart meneruskan perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat, dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Perancis. Mozart mendapat kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel. Salah satu karya yang paling penting adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah pementasan ini, tak lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3 Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm menuliskan surat pada Leopold bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di Paris terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan pendukung opera Italia sehingga Mozart tak diperhatikan.
Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris, Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan Opera. Karya-karya penting selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan K.310, Sonata in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.
Kepulangannya ke Salzburg
Mozart pulang melalui Mannheim namun orkestra
Mannheim yang terkenal telah pindah ke München. Mozart lalu pergi ke München
dan tinggal selama beberapa waktu dengan keluarga Weber. Di sini, Mozart
mengalami patah hati karena Aloysia mendapatkan jabatan sebagai soprano dan tak
mengacuhkan keberadaan Mozart.
Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan organis itu diberikan orang lain.
Mozart pulang
ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana, menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.
Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya pentingnya pada masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb, Simfoni no. 32-34, beberapa Concerto, serenade, divertimento, musik gerejawi yang termasuk K. 317, Missa Coronation dan K. 339, Vesparae.
Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan organis itu diberikan orang lain.
Mozart pulang
ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana, menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.
Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya pentingnya pada masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb, Simfoni no. 32-34, beberapa Concerto, serenade, divertimento, musik gerejawi yang termasuk K. 317, Missa Coronation dan K. 339, Vesparae.
Masa München (1781-1784)
Mozart, walau mendapat jabatan penting sebagai
organis masih tidak bisa akur dengan Colloredo. Pada musim panas 1780,
Mozart mendapat pesanan opera Idomeneo. Mozart melihat kesempatan ini sebagai
kemungkinan melepaskan diri dari Colloredo secara perlahan-lahan.
Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh publik. Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri perayaan karnaval dan pesta tradisional di kota tersebut. Namun tak disangka, Colloredo ternyata juga hadir dalam pesta itu. Dia memaksa Mozart untuk pergi ke Wina bersama rombongannya dan menghadiri penobatan Kaisar Joseph II.
Di Wina Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai berujung ke pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart bertengkar hebat dengan Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan, namun ditolak. Satu bulan kemudian, Mozart dipecat secara tidak hormat. Ia pindah rumah ke keluarga Weber di Wina. Ia tidak kembali ke Salzburg.
Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, namun Mozart terpikat oleh Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama sekali tak menyetujui hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan, Mozart pindah ke rumah sendiri pada September 1781. Pada 15 Desember 1781, Mozart mengakui hubungannya dengan Constanze. Leopold tetap tidak merestui hubungan tersebut.
Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Konstanze mengancam apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang kompensasi yang telah banyak dikeluarkan.
Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh publik. Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri perayaan karnaval dan pesta tradisional di kota tersebut. Namun tak disangka, Colloredo ternyata juga hadir dalam pesta itu. Dia memaksa Mozart untuk pergi ke Wina bersama rombongannya dan menghadiri penobatan Kaisar Joseph II.
Di Wina Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai berujung ke pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart bertengkar hebat dengan Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan, namun ditolak. Satu bulan kemudian, Mozart dipecat secara tidak hormat. Ia pindah rumah ke keluarga Weber di Wina. Ia tidak kembali ke Salzburg.
Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, namun Mozart terpikat oleh Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama sekali tak menyetujui hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan, Mozart pindah ke rumah sendiri pada September 1781. Pada 15 Desember 1781, Mozart mengakui hubungannya dengan Constanze. Leopold tetap tidak merestui hubungan tersebut.
Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Konstanze mengancam apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang kompensasi yang telah banyak dikeluarkan.
Pernikahan Mozart
Pada 4 Agustus 1782
Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan harinya, Mozart
mendapat surat dari Leopold yang isinya merestui hubungan mereka walau surat
tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka cukup
banyak menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun
dia tak pernah hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang
hidup.
Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya dan memainkan konsert-konsert di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember 1781, Mozart tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal dengan Muzio Clementi. Mereka berdua membuat improvisasi secara individual dan bersama-sama memainkan sonata. Meskipun Mozart dianggap menang dalam lomba tersebut, tapi harapannya untuk mendapatkan jabatan di istana tak terpenuhi.
Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem Serail. Opera ini mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph II mengatakan pada Mozart bahwa opera tesebut memiliki “nada yang banyak sekali” dan Mozart menjawab “jumlah nada yang tepat secara persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan opera tersebut diulang.
Pada tahun yang sama, ia sering bermain secara rutin di rumah Pangeran Gottfried von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok ternyata memengaruhi Mozart dalam pembuatan komposisi. Mozart mengembangkan gaya kontrapung dalam musiknya.
Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat inilah Mozart dapat meminjam uang pada saat ia perlu.
Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya dan memainkan konsert-konsert di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember 1781, Mozart tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal dengan Muzio Clementi. Mereka berdua membuat improvisasi secara individual dan bersama-sama memainkan sonata. Meskipun Mozart dianggap menang dalam lomba tersebut, tapi harapannya untuk mendapatkan jabatan di istana tak terpenuhi.
Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem Serail. Opera ini mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph II mengatakan pada Mozart bahwa opera tesebut memiliki “nada yang banyak sekali” dan Mozart menjawab “jumlah nada yang tepat secara persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan opera tersebut diulang.
Pada tahun yang sama, ia sering bermain secara rutin di rumah Pangeran Gottfried von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok ternyata memengaruhi Mozart dalam pembuatan komposisi. Mozart mengembangkan gaya kontrapung dalam musiknya.
Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat inilah Mozart dapat meminjam uang pada saat ia perlu.
Masa terakhir (1784-1791)
Puncak karier Mozart terdapat di masa 1784-1786.
Mozart sangat rajin menggubah. Dia membuat duabelas Concerto dan dianggap para
musikolog sebagai karyanya yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II ikut
mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak membantu keuangannya. Mozart
diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji yang tak terlalu besar.
Pementasan di Praha
Le Nozze di Figaro ("Pernikahan
Figaro") dipentaskan pertama kali di Wina pada tahun 1786
dan meraih sukses sehingga Mozart membawanya ke Praha
(ibukota Ceko)
dengan kesuksesan lebih besar lagi.
Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera. Mozart untuk pertama kali memakai trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang cukup dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan cukup memengaruhi karya Mozart
Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera. Mozart untuk pertama kali memakai trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang cukup dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan cukup memengaruhi karya Mozart
Simfoni-simfoni terakhir Mozart
Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40,
dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum
Mozart meninggal atau tidak. Pada musim semi tahun 1789,
Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai pianis di depan
Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di
Thomaskirche di Leipzig. Dia juga memainkan konser privat
di depan Friedrich
Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam
dan Berlin. Wilhelm II memintanya membuat enam kuartet piano dan enam piano
sonata yang sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.
Kembali ke Wina dan akhir hayat Mozart
Kembali ke Wina, Mozart mementaskan operanya, Die Zauberflote ("Seruling
Ajaib"). Opera ini sukses besar, libretto-nya ditulis oleh Emanuel
Schikaneder (1751-1812). Setelah opera ini selesai, Mozart mendapat
pesanan dari Pangeran Franz von Walsegg untuk membuat sebuah Requiem yang
bermaksud menjadikan komposisi tersebut sebagai karyanya untuk mengenang
istrinya yang telah meninggal. Mozart tak sempat menyelesaikan karya besar ini
lalu diteruskan oleh muridnya, Franz Xaver
Süssmayr. Menurut beberapa sumber, Mozart tak sanggup menyanyikan
bagian Lacrimosa saat sedang memainkan lagu ini dengan teman-temannya. Dari
musiknya yang kelam, Franz Beyer mengomentari, dalam album Requiem ‘Aku bisa
mendengar suara Mozart, yang berbicara untuk kepentingannya sendiri, dengan
keadaan yang mendesak, seperti anak kecil yang sakit dan melihat ibunya dengan
penuh harapan dan ketakutan akan perpisahan’. Mozart juga mengalami takut akan
kematian. Pada tanggal 5 Desember 1791,
Mozart meninggal, jam satu pagi.
Sebab-musabab Mozart meninggal tak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa kuburan Mozart tak diketahui letaknya.
Sebab-musabab Mozart meninggal tak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa kuburan Mozart tak diketahui letaknya.
- Mozart diracuni Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
- Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
- Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar ongkos penguburan.
Wolfgang Amadeus Mozart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar